SPcom BANYUWANGI – Sebuah kendaraan travel menabrak pohon di Jalan S Parman, Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Kota Banyuwangi. Akibat peristiwa tersebut, salah satu penumpang terjepit dan mengalami patah kaki. Evakuasi korban dilakukan selama dua jam.
Kecelakaan terjadi pada Sabtu (24/7/2021) sekira pukul 08.00 WIB. Mobil Isuzu Giga (Travel) Nopol D 7091 AT dikendarai oleh 9 orang penumpang ringsek setelah menabrak sebuah pohon yang ada di tepi jalan raya.
Delapan penumpang termasuk sopir berhasil lolos dari kecelakaan itu dan langsung dievakuasi warga untuk keluar dari kendaraan..
Namun nahas, satu penumpang yang duduk tepat di samping sopir tak bisa langsung dievakuasi petugas lantaran tubuhnya terjepit bodi kendaraan yang ringsek.
“Evakuasi lama tadi sekitar 2 jam. Kondisinya satu penumpang terjepit di kabin mobil,” ujar Kanit Laka Lantas Polresta Banyuwangi, Iptu Budi Hermawan.
Proses evakuasi memiliki kendala yakni tubuh korban yang besar membuat proses evakuasi berlangsung lama lantaran kaki korban terjepit sasis kendaraan hingga korban mengalami patah tulang.
Korban juga harus diberikan oksigen lantaran darah dari kakinya yang terluka terus mengalir. Tim reaksi cepat Basarnas dan BPBD Banyuwangi harus ekstra hati-hati melakukan proses evakuasi korban.
“Akhirnya korban berhasil tertolong setelah tim gabungan melakukan pemotongan sasis. Korban langsung dirujuk ke RSUD Blambangan,” tambahnya.
Budi menjelaskan, kecelakaan tunggal ini bermula saat travel bernopol D 7091 AT tujuan Bali ini melaju dari arah Selatan ke Utara.
Sesampainya di lokasi kejadian, sopir travel bernama Ari Suryana warga Cimahi Jawa Barat terkejut saat mengetahui sepeda motor tiba-tiba saja memotong jalur.
Tak mau terlibat tabrakan dengan sepeda motor, sopir travel memilih membanting setir ke kiri hingga oleng dan akhirnya terhenti setelah kendaraan menabrak pohon.
“Jadi ini kecelakaan tunggal. Saat ini masih kita periksa sopir dan beberapa penumpang,”tambahnya.
Akibat kecelakaan ini, jalur nasional menuju wilayah perkotaan Banyuwangi ini sempat tersendat lantaran banyaknya warga yang melihat proses evakuasi korban. (SP)